SISTEM FIRE ALARM
FIRE ALARM ADALAH :
Fire alarm adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran dini (seawal mungkin )yang kemudian memberi peringatan dalam sistem evakuasi dan terhubung dengan sistem pemadam kebakaran.
TUJUAN PEMASANGAN :
Memberi peringatan akan adanya kebakaran seawal mungkin sehingga dapat mengurangi resiko kebakaran yang lebih besar.
JENIS – JENIS SISTEM FIRE ALARM :
1.Konvensional / Non addressable.
- pada sistem ini MCFA menerima masukan dari semua detektor,dan tanpa ID
Khusus.
-Digunakan pada bangunan berskala kecil dan tinggi kurang dari 4 lantai.
2.Semi addressable.
- alamat berdasarkan zoning .
- dipasang pada bangunan dengan tinggi 4lantai atau lebih dengan luas minimal
200 m2.
- seperti yang terpasang di RMG.
3.Full addressable.
- alamat berdasarkan alamat masing – masing.
- biaya sangat mahal.
ALAT – ALAT DETEKSI KEBAKARAN :
1.ROR / Heat Detector.
- bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat disuatu ruangan.
- titik aktif 55 - 63°c.
- Kesensitifan : 15° c/min.
- daya cakupnya 70m2 untuk ketinggian 4m .
- prinsip kerja hanya berdasarkan saklar bimetal saja.
2.Fix Temperature.
- bekerja berdasarkan derajat panas yang langsung tinggi.
- dipasang pada tempat – tempat yang ruangannya sudah panas,seperti ruang
Genset ,ruang travo dan PUTR .
Daya cakupnya 30 m2 pada tinggi 4m.
3.Smoke Detector.
- bekerja apabila ada asap yang memiliki partikel – partikel masuk ke ruangan
Smoke (smoke chamber)jika kepadatan asap ini melewati batas
Kerapatan,maka rangkaian elekronik didalamnya aktif.
-daya cakupnya 50m2 pada tinggi 4m.
Bekerja berdasarkan fotoelektik.
4.Manual Push Buttom.
- bekerja apabila alat ini ditekan ,dan bisa dinormalakan lagi dengan cara direset.
- terpasang pada tiap – tiap hidrat box.
- digunakan apabila alat deteksi yang lain tidak bekerja.
5.Flow Switch.
- bekerja apabila ada aliran air pada pipa springkler,yang bisa disebabkan adanya
Head springkler yang pecah atau pipanya bocor.
-terpasang pada tiap – tiap lantai di ruang shaft ME.
MONITOR MODULE ADALAH :
Monitor module adalah module yang digunakan untuk membaca indikasi dari
Detector agar terbaca di MCFA.
JENIS – JENIS MONITOR MODULE:
1.Module Type F.
- membaca deteksi dari heat detector,fix detector maupun
Maupun smoke detector.
Digunakan untuk membaca address berdasarkan zone.
Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 10K𝞨,1/2 W.
2.Module Type SL.
- digunakan untuk membaca address dari bell dan indikator lampu di hidrant box.
- Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
3.Module Type SS.
- digunakan untuk membaca address dari MFD ( motorize fan dumper ) atau fan.
4.Module Type DA.
- digunakan untuk membaca address dari flow switch dan Tamper Switch.
- Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
5.Module Type M.
- digunakan untuk membaca address dari manual push buttom.
- besar resistor yang digunakan untuk EOL = 56K𝞨, ¼ W.
PEMBACAAN ZONE PADA MCFA DI RMG :
1.semua ror yang terpasang diunit pada koridor panjang.
2.semua smoke detektor yang terdapat di koridor panjang.
3.semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C1 ,A1 dan B1).
4. semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C3, dan A3).
5.MFD.
6.Flow Switch.
7.Tamper Switch.
8.Push Buttom koridor panjang.
9. Push Buttom koridor pendek (C1 ,A1 dan B1).
10.Push Buttom koridor pendek(C3, dan A3).
END - OF- LINE ( EOL ).
End of line adalah titik akhir tarikan kabel yang berasal dari monitor module.
Dititik akhir inilah detector fire terakhir dipasang.
Dan disini pulalah satu zone berakhir.
Eol bisa berupa resistor atau kapasitor.
MCFA.
MCFA adalah pusat dari sistem fire alarm.
Disini indikasi dari monitor modul diproses dan perintah untuk keluaran /triger diberikan.
Daya listrik berasal dari 220 Vac yang dirubah menjadi 24Vdc.
Dan back up batere 2 x 12 Vdc 17 Ah.
Sistem konfigurasi bell dari mcfa di RMG adalah -1,+1.
Artinya pada saat ada indikasi kebakaran alarm bell akan berbunyi pada lantai
tersebut dan 1 lantai diatas dan dibawahnya.
Terdiri dari 7 loop sistem alarm.yaitu : masing – masing tower 2 loop ditambah area podium (B3 – GF)menjadi 1 loop.
Bagian – bagian dari MCFA :
1.Main Control Unit (MCU ).
Merupakan pusat kendali dari mcfa dan disini terdapat monitor untuk
membaca kondisi yang terjadi pada sistem fire alarm.
2.Sub Control Unit (SCU).
Bertugas membaca signal dari monitor module.
3.Power Supply Module (PSM).
Bertugas memberikan supply daya yang diperlukan oleh sistem fire alarm.
4.Network Interface Unit (NIU).
Bertugas memberi perintah / triger terhadap module interface.
Contoh gambar dari MCFA.
PENGOPERASIAN SISTEM FIRE ALARM
1.Kondisi Normal.
- hanya lampu led hijau yang menyala.
-LCD menampilkan “ system normal “
2.Kondisi trouble.
- lampu led kuning menyala berkedip.
- bunyi buzzer terputus – putus.
- LCD menampilkan address,jenis trouble ,lokasi dan jumlah troublenya.
3.Kondisi fire alarm.
- lampu led merah menyala.
- buzzer berbunyi terus menerus.
- alarm bell ,lampu indikator dan MFD pada lantai tersebut dan -1,+1 akif.
- interface ke panel AC dan panel power aktif.
PERALATAN – PERALATAN YANG TERHUBUNG DENGAN GENERAL ALARM :
1.Lift.
- semua lift akan homing ke lantai terdekat menuju assembly area.
Di RMG posisi di basement 1.
- Semua lift service setelah homing release dan access mati,sehingga
bisa digunakan untuk evakuasi.
2.Sound Sistem.
- mengeluarkan suara “ fire “ terus menerus.
- dan memutar rekaman perintah evakuasi.
3.Access card.
Semua pintu lobby release,sehingga untuk membuka pintu tidak perlu access
card maupun finger print.
4.Fan.
- pressure fan aktif,sehingga jalur evakuasi terisi udara segar dan menekan asap
agar jangan masuk ke tangga darurat.
Smoke extra fan aktif,mengisap asap yang berada dikoridor.
Suplay fan mati,sehingga sumber kebakaran tidak mendapat oksigen.
Exhaust fan aktif,membuang asap kebakaran.
5.PUTR.
- PUTR mati,mengurangi resiko kerusakan akibat listrik.
6.Genset.
- genset aktif untuk mensuplay daya ke instalasi fire alarm dan fire fighting.
7.Pompa fire.
- jockey pump langsung bekerja menstabilkan tekanan pada instalasi fire.
- main pump akan tetap bekerja selama masih ada daya dari PLN atau genset.
- diesel pump bekerja apabila pressure di instalasi fire fighting terlalu drop.
TROUBLE – TROUBLE PADA SISTEM FIRE ALARM :
1.Comunication error.
Salah address.
2.waterflow.
Konekan lepas atau kendor di TBFA.
3.Loop back.
Power data di lantai teratas pada loop kurang dari 20V dc.
4.Fault on.
Eol atau power suplay terputus.
5.Fault on semua.
Cek power DC 24V atau power ada yang lepas.
6.No answer on.
Monitor module tidak terpasang ke sistem.
7.Main power fault.
Tegangan supply terputus.
8.standby power fault.
Batere back up tidak terhubung.
FIRE ALARM ADALAH :
Fire alarm adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran dini (seawal mungkin )yang kemudian memberi peringatan dalam sistem evakuasi dan terhubung dengan sistem pemadam kebakaran.
TUJUAN PEMASANGAN :
Memberi peringatan akan adanya kebakaran seawal mungkin sehingga dapat mengurangi resiko kebakaran yang lebih besar.
JENIS – JENIS SISTEM FIRE ALARM :
1.Konvensional / Non addressable.
- pada sistem ini MCFA menerima masukan dari semua detektor,dan tanpa ID
Khusus.
-Digunakan pada bangunan berskala kecil dan tinggi kurang dari 4 lantai.
2.Semi addressable.
- alamat berdasarkan zoning .
- dipasang pada bangunan dengan tinggi 4lantai atau lebih dengan luas minimal
200 m2.
- seperti yang terpasang di RMG.
3.Full addressable.
- alamat berdasarkan alamat masing – masing.
- biaya sangat mahal.
ALAT – ALAT DETEKSI KEBAKARAN :
1.ROR / Heat Detector.
- bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat disuatu ruangan.
- titik aktif 55 - 63°c.
- Kesensitifan : 15° c/min.
- daya cakupnya 70m2 untuk ketinggian 4m .
- prinsip kerja hanya berdasarkan saklar bimetal saja.
2.Fix Temperature.
- bekerja berdasarkan derajat panas yang langsung tinggi.
- dipasang pada tempat – tempat yang ruangannya sudah panas,seperti ruang
Genset ,ruang travo dan PUTR .
Daya cakupnya 30 m2 pada tinggi 4m.
3.Smoke Detector.
- bekerja apabila ada asap yang memiliki partikel – partikel masuk ke ruangan
Smoke (smoke chamber)jika kepadatan asap ini melewati batas
Kerapatan,maka rangkaian elekronik didalamnya aktif.
-daya cakupnya 50m2 pada tinggi 4m.
Bekerja berdasarkan fotoelektik.
4.Manual Push Buttom.
- bekerja apabila alat ini ditekan ,dan bisa dinormalakan lagi dengan cara direset.
- terpasang pada tiap – tiap hidrat box.
- digunakan apabila alat deteksi yang lain tidak bekerja.
5.Flow Switch.
- bekerja apabila ada aliran air pada pipa springkler,yang bisa disebabkan adanya
Head springkler yang pecah atau pipanya bocor.
-terpasang pada tiap – tiap lantai di ruang shaft ME.
MONITOR MODULE ADALAH :
Monitor module adalah module yang digunakan untuk membaca indikasi dari
Detector agar terbaca di MCFA.
JENIS – JENIS MONITOR MODULE:
1.Module Type F.
- membaca deteksi dari heat detector,fix detector maupun
Maupun smoke detector.
Digunakan untuk membaca address berdasarkan zone.
Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 10K𝞨,1/2 W.
2.Module Type SL.
- digunakan untuk membaca address dari bell dan indikator lampu di hidrant box.
- Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
3.Module Type SS.
- digunakan untuk membaca address dari MFD ( motorize fan dumper ) atau fan.
4.Module Type DA.
- digunakan untuk membaca address dari flow switch dan Tamper Switch.
- Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
5.Module Type M.
- digunakan untuk membaca address dari manual push buttom.
- besar resistor yang digunakan untuk EOL = 56K𝞨, ¼ W.
PEMBACAAN ZONE PADA MCFA DI RMG :
1.semua ror yang terpasang diunit pada koridor panjang.
2.semua smoke detektor yang terdapat di koridor panjang.
3.semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C1 ,A1 dan B1).
4. semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C3, dan A3).
5.MFD.
6.Flow Switch.
7.Tamper Switch.
8.Push Buttom koridor panjang.
9. Push Buttom koridor pendek (C1 ,A1 dan B1).
10.Push Buttom koridor pendek(C3, dan A3).
END - OF- LINE ( EOL ).
End of line adalah titik akhir tarikan kabel yang berasal dari monitor module.
Dititik akhir inilah detector fire terakhir dipasang.
Dan disini pulalah satu zone berakhir.
Eol bisa berupa resistor atau kapasitor.
MCFA.
MCFA adalah pusat dari sistem fire alarm.
Disini indikasi dari monitor modul diproses dan perintah untuk keluaran /triger diberikan.
Daya listrik berasal dari 220 Vac yang dirubah menjadi 24Vdc.
Dan back up batere 2 x 12 Vdc 17 Ah.
Sistem konfigurasi bell dari mcfa di RMG adalah -1,+1.
Artinya pada saat ada indikasi kebakaran alarm bell akan berbunyi pada lantai
tersebut dan 1 lantai diatas dan dibawahnya.
Terdiri dari 7 loop sistem alarm.yaitu : masing – masing tower 2 loop ditambah area podium (B3 – GF)menjadi 1 loop.
Bagian – bagian dari MCFA :
1.Main Control Unit (MCU ).
Merupakan pusat kendali dari mcfa dan disini terdapat monitor untuk
membaca kondisi yang terjadi pada sistem fire alarm.
2.Sub Control Unit (SCU).
Bertugas membaca signal dari monitor module.
3.Power Supply Module (PSM).
Bertugas memberikan supply daya yang diperlukan oleh sistem fire alarm.
4.Network Interface Unit (NIU).
Bertugas memberi perintah / triger terhadap module interface.
Contoh gambar dari MCFA.
PENGOPERASIAN SISTEM FIRE ALARM
1.Kondisi Normal.
- hanya lampu led hijau yang menyala.
-LCD menampilkan “ system normal “
2.Kondisi trouble.
- lampu led kuning menyala berkedip.
- bunyi buzzer terputus – putus.
- LCD menampilkan address,jenis trouble ,lokasi dan jumlah troublenya.
3.Kondisi fire alarm.
- lampu led merah menyala.
- buzzer berbunyi terus menerus.
- alarm bell ,lampu indikator dan MFD pada lantai tersebut dan -1,+1 akif.
- interface ke panel AC dan panel power aktif.
PERALATAN – PERALATAN YANG TERHUBUNG DENGAN GENERAL ALARM :
1.Lift.
- semua lift akan homing ke lantai terdekat menuju assembly area.
Di RMG posisi di basement 1.
- Semua lift service setelah homing release dan access mati,sehingga
bisa digunakan untuk evakuasi.
2.Sound Sistem.
- mengeluarkan suara “ fire “ terus menerus.
- dan memutar rekaman perintah evakuasi.
3.Access card.
Semua pintu lobby release,sehingga untuk membuka pintu tidak perlu access
card maupun finger print.
4.Fan.
- pressure fan aktif,sehingga jalur evakuasi terisi udara segar dan menekan asap
agar jangan masuk ke tangga darurat.
Smoke extra fan aktif,mengisap asap yang berada dikoridor.
Suplay fan mati,sehingga sumber kebakaran tidak mendapat oksigen.
Exhaust fan aktif,membuang asap kebakaran.
5.PUTR.
- PUTR mati,mengurangi resiko kerusakan akibat listrik.
6.Genset.
- genset aktif untuk mensuplay daya ke instalasi fire alarm dan fire fighting.
7.Pompa fire.
- jockey pump langsung bekerja menstabilkan tekanan pada instalasi fire.
- main pump akan tetap bekerja selama masih ada daya dari PLN atau genset.
- diesel pump bekerja apabila pressure di instalasi fire fighting terlalu drop.
TROUBLE – TROUBLE PADA SISTEM FIRE ALARM :
1.Comunication error.
Salah address.
2.waterflow.
Konekan lepas atau kendor di TBFA.
3.Loop back.
Power data di lantai teratas pada loop kurang dari 20V dc.
4.Fault on.
Eol atau power suplay terputus.
5.Fault on semua.
Cek power DC 24V atau power ada yang lepas.
6.No answer on.
Monitor module tidak terpasang ke sistem.
7.Main power fault.
Tegangan supply terputus.
8.standby power fault.
Batere back up tidak terhubung.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIf you don't mind share more like that.
ReplyDeletehouse alarms
okay Thanks
ReplyDeleteFoloow Me Thanks
ReplyDelete