Tuesday, June 6, 2017

Macam-Macam Fire alarm kebakaran

SISTEM FIRE ALARM
 FIRE ALARM ADALAH :
Fire alarm adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran dini (seawal mungkin )yang  kemudian memberi peringatan dalam sistem evakuasi dan terhubung dengan sistem pemadam kebakaran.
TUJUAN PEMASANGAN :
Memberi peringatan akan adanya kebakaran seawal mungkin sehingga dapat mengurangi resiko kebakaran yang lebih besar.
JENIS – JENIS SISTEM FIRE ALARM :
1.Konvensional / Non addressable.
   - pada sistem ini MCFA menerima masukan dari semua detektor,dan tanpa ID  
      Khusus.
   -Digunakan pada bangunan berskala kecil dan tinggi kurang dari 4 lantai.
2.Semi addressable.
   - alamat berdasarkan zoning .
   -  dipasang pada bangunan dengan tinggi 4lantai atau lebih dengan luas minimal
     200 m2.
   - seperti yang terpasang di RMG.
3.Full addressable.
  - alamat berdasarkan alamat masing – masing.
  - biaya sangat mahal.

  ALAT – ALAT DETEKSI KEBAKARAN :
1.ROR / Heat Detector.
   - bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat disuatu ruangan.
   - titik aktif 55 - 63°c.
   - Kesensitifan : 15° c/min.
   - daya cakupnya 70m2 untuk ketinggian 4m .
   - prinsip kerja hanya berdasarkan saklar bimetal saja.
2.Fix Temperature.
  - bekerja berdasarkan derajat panas yang langsung tinggi.
  - dipasang pada tempat – tempat yang ruangannya sudah panas,seperti ruang                                                                                                                                                            
     Genset ,ruang travo dan PUTR .
Daya cakupnya 30 m2 pada tinggi 4m.
3.Smoke Detector.
  - bekerja apabila ada asap yang memiliki partikel – partikel masuk ke ruangan                          
     Smoke (smoke chamber)jika kepadatan asap ini melewati batas
    Kerapatan,maka rangkaian elekronik didalamnya aktif.
    -daya cakupnya 50m2 pada tinggi 4m.
Bekerja berdasarkan fotoelektik.
4.Manual Push Buttom.
  - bekerja apabila alat ini ditekan ,dan bisa dinormalakan lagi dengan cara direset.
  - terpasang pada tiap – tiap hidrat box.
  - digunakan apabila alat deteksi yang lain tidak bekerja.

5.Flow Switch.
  - bekerja apabila ada aliran air pada pipa springkler,yang bisa disebabkan adanya
    Head springkler yang pecah atau pipanya bocor.
  -terpasang pada tiap – tiap lantai di ruang shaft ME.
 MONITOR MODULE ADALAH :
  Monitor module adalah module yang digunakan untuk membaca indikasi dari
  Detector agar terbaca di MCFA.
 JENIS – JENIS MONITOR MODULE:
1.Module Type F.
    -  membaca deteksi dari heat detector,fix detector maupun
       Maupun smoke detector.
Digunakan untuk membaca address berdasarkan zone.
Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 10K𝞨,1/2 W.
2.Module Type SL.
-  digunakan untuk membaca address dari bell dan indikator lampu di hidrant box.
  -  Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
3.Module Type SS.
  - digunakan untuk membaca address dari MFD ( motorize fan dumper ) atau fan.
 4.Module Type DA.
  - digunakan untuk membaca address dari flow switch dan Tamper Switch.
  -  Besar resistor yang diperlukan untuk EOL = 56K𝞨,1/4 W.
5.Module Type M.
   - digunakan untuk membaca address dari manual push buttom.
   - besar resistor yang digunakan untuk EOL = 56K𝞨, ¼ W.
PEMBACAAN ZONE PADA MCFA DI RMG :
1.semua ror yang terpasang diunit pada koridor panjang.
2.semua smoke detektor yang terdapat di koridor panjang.
3.semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C1 ,A1 dan B1).
4. semua ror dan smoke yang terdapat di koridor pendek(C3, dan A3).
5.MFD.
6.Flow Switch.
7.Tamper Switch.
8.Push Buttom koridor panjang.
9. Push Buttom koridor pendek (C1 ,A1 dan B1).
10.Push Buttom koridor pendek(C3, dan A3).
         
END - OF- LINE ( EOL ).
End of line adalah titik akhir tarikan kabel yang berasal dari monitor module.
Dititik akhir inilah detector fire terakhir dipasang.
Dan disini pulalah satu zone berakhir.
Eol bisa berupa resistor atau kapasitor.
MCFA.
MCFA adalah pusat dari sistem fire alarm.
Disini indikasi dari monitor modul diproses dan perintah untuk keluaran /triger diberikan.
Daya listrik berasal dari 220 Vac yang dirubah menjadi 24Vdc.
Dan back up batere 2 x 12 Vdc 17 Ah.
Sistem konfigurasi bell dari mcfa di RMG adalah -1,+1.
Artinya pada saat ada indikasi kebakaran alarm bell akan berbunyi pada lantai
tersebut  dan 1 lantai diatas dan dibawahnya.
Terdiri dari 7 loop sistem alarm.yaitu : masing – masing tower 2 loop ditambah area podium (B3 – GF)menjadi 1 loop.
Bagian – bagian dari MCFA :
1.Main Control Unit (MCU ).
    Merupakan pusat kendali dari mcfa dan disini terdapat monitor untuk
    membaca kondisi yang terjadi pada sistem fire alarm.
2.Sub Control Unit (SCU).
   Bertugas membaca signal dari monitor module.
3.Power Supply Module (PSM).
   Bertugas memberikan supply daya yang diperlukan oleh sistem fire alarm.
4.Network Interface Unit (NIU).
   Bertugas memberi perintah / triger terhadap module interface.


Contoh gambar dari MCFA.


PENGOPERASIAN SISTEM FIRE ALARM
1.Kondisi Normal.
    - hanya lampu led hijau yang menyala.
    -LCD menampilkan “ system normal “
2.Kondisi trouble.
   - lampu  led kuning menyala berkedip.
   - bunyi buzzer terputus – putus.
   - LCD menampilkan address,jenis trouble ,lokasi dan jumlah troublenya.
3.Kondisi fire  alarm.
     - lampu led merah menyala.
     - buzzer berbunyi terus menerus.
     - alarm bell ,lampu indikator dan MFD pada lantai tersebut dan -1,+1 akif.
     - interface ke panel AC dan panel power aktif.
PERALATAN – PERALATAN YANG TERHUBUNG DENGAN GENERAL ALARM :
1.Lift.
     -  semua lift akan homing ke lantai terdekat menuju assembly area.
         Di RMG posisi di basement 1.
     -  Semua lift service setelah homing release dan access mati,sehingga
         bisa digunakan untuk evakuasi.
2.Sound Sistem.
     - mengeluarkan suara “ fire “ terus menerus.
     - dan memutar rekaman perintah evakuasi.
3.Access card.
    Semua pintu lobby release,sehingga untuk membuka pintu tidak perlu access
    card maupun finger print.
4.Fan.
    - pressure fan aktif,sehingga jalur evakuasi terisi udara segar dan menekan asap
      agar jangan masuk ke tangga darurat.
Smoke extra fan aktif,mengisap asap yang berada dikoridor.
Suplay fan mati,sehingga sumber kebakaran tidak mendapat oksigen.
Exhaust fan aktif,membuang asap kebakaran.
5.PUTR.
   - PUTR mati,mengurangi resiko kerusakan akibat listrik.
6.Genset.
  - genset aktif untuk mensuplay daya ke instalasi fire alarm dan fire fighting.
  7.Pompa fire.
   - jockey pump langsung bekerja menstabilkan tekanan pada instalasi fire.
    - main pump akan tetap bekerja selama masih ada daya dari PLN atau genset.
    - diesel pump bekerja apabila pressure di instalasi fire fighting terlalu drop.
   





TROUBLE – TROUBLE PADA SISTEM FIRE ALARM :
 1.Comunication error.
     Salah address.
2.waterflow.
    Konekan lepas atau kendor di TBFA.
3.Loop back.
    Power data di lantai teratas pada loop kurang dari 20V dc.
4.Fault on.
   Eol atau power suplay terputus.
5.Fault on semua.
    Cek power DC 24V atau power ada yang lepas.
6.No answer on.
   Monitor module tidak terpasang ke sistem.
7.Main power fault.
    Tegangan supply terputus.
8.standby power fault.
     Batere back up tidak terhubung.

Monday, June 5, 2017

Sistem alarm kebakaran

Sistem alarm kebakaran

Alat peringatan kebakaran yang digunakan di Amerika Serikat dan Kanada , Wheelock MT-24-LSM dengan lampu tanduk dan strobo.
Sistem alarm kebakaran memiliki sejumlah perangkat yang bekerja sama untuk mendeteksi dan memperingatkan orang melalui peralatan visual dan audio saat asap , api , karbon monoksida atau keadaan darurat lainnya ada. Alarm ini mungkin diaktifkan secara otomatis dari detektor asap , dan detektor panas atau mungkin juga diaktifkan melalui perangkat aktivasi alarm kebakaran manual seperti titik panggilan manual atau stasiun penarik. Alarm bisa berupa lonceng bermotor atau wall mountable sounder atau tanduk. Mereka juga bisa menjadi steker speaker yang membunyikan alarm, diikuti dengan pesan evakuasi suara yang memperingatkan orang-orang di dalam gedung untuk tidak menggunakan lift . Sounders alarm kebakaran dapat diatur ke frekuensi tertentu dan nada yang berbeda termasuk rendah, menengah dan tinggi, tergantung pada negara dan produsen perangkat. Sebagian besar sistem alarm kebakaran di Eropa terdengar seperti sirene dengan frekuensi bolak-balik. Alarm kebakaran di Amerika Serikat dan Kanada dapat berlanjut atau diatur ke kode yang berbeda seperti Kode 3. Perangkat peringatan alarm kebakaran juga dapat diatur ke tingkat volume yang berbeda. Bangunan yang lebih kecil mungkin memiliki alarm yang disetel ke volume yang lebih rendah dan bangunan yang lebih besar mungkin memiliki alarm yang set ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar sistem alarm kebakaran di Eropa terdengar seperti sirene dengan frekuensi bolak-balik. Alarm kebakaran di Amerika Serikat dan Kanada dapat berlanjut atau diatur ke kode yang berbeda seperti Kode 3. Perangkat peringatan alarm kebakaran juga dapat diatur ke tingkat volume yang berbeda. Bangunan yang lebih kecil mungkin memiliki alarm yang disetel ke volume yang lebih rendah dan bangunan yang lebih besar mungkin memiliki alarm yang set ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar sistem alarm kebakaran di Eropa terdengar seperti sirene dengan frekuensi bolak-balik. Alarm kebakaran di Amerika Serikat dan Kanada dapat berlanjut atau diatur ke kode yang berbeda seperti Kode 3. Perangkat peringatan alarm kebakaran juga dapat diatur ke tingkat volume yang berbeda. Bangunan yang lebih kecil mungkin memiliki alarm yang disetel ke volume yang lebih rendah dan bangunan yang lebih besar mungkin memiliki alarm yang set ke tingkat yang lebih tinggi.

Bagianedit

Panel kontrol alarm kebakaran Honeywell DeltaNet FS90
  • Panel kontrol alarm kebakaran (FACP) Unit kontrol alarm kebakaran AKA (FACU); Komponen ini, hub dari sistem, memonitor masukan dan integritas sistem, mengontrol output dan relay informasi.
  • Catu daya utama: Umumnya sumber arus bolak-balik 120 atau 240 volt yang tidak dipasok disuplai dari utilitas daya komersial. Dalam aplikasi non-perumahan, sirkuit cabang didedikasikan untuk sistem alarm kebakaran dan konstituennya. "Sirkuit cabang khusus" tidak boleh disalahartikan dengan "sirkuit cabang individu" yang memasok energi ke satu alat.
  • Pasokan listrik sekunder (cadangan): Komponen ini, umumnya terdiri dari baterai penyimpanan asam timbal atau sumber darurat lainnya termasuk generator, digunakan untuk memasok energi jika terjadi kegagalan daya primer.
  • Memulai perangkat: Komponen ini berfungsi sebagai masukan ke unit kontrol alarm kebakaran dan secara manual atau otomatis diaktifkan. Contohnya adalah perangkat seperti stasiun penarik, detektor panas, atau detektor asap. Detektor panas dan asap memiliki kategori yang berbeda dari kedua jenis. Beberapa kategori berupa balok, fotolistrik, aspirasi, dan duktus.
Kotak alarm yang dapat diakses publik di sebuah jalan di San Francisco
  • Peranti pemberitahuan: Komponen ini menggunakan energi yang dipasok dari sistem alarm kebakaran atau sumber energi tersimpan lainnya, untuk menginformasikan orang-orang terdekat tentang perlunya melakukan tindakan, biasanya untuk mengevakuasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan lampu berkedip, lampu strobo, tanduk elektromekanik, "beeper horn", berpadu, bel, speaker, atau kombinasi dari perangkat ini. Sistem Sensor Spectralert Advance Horn membuat bunyi bip dan suara elektromekanis bersama. Strobes terbuat dari tabung xenon (paling umum) atau sekarang lampu LED.
  • Membangun antarmuka keamanan: Antarmuka ini memungkinkan sistem alarm kebakaran untuk mengendalikan aspek lingkungan binaan dan mempersiapkan bangunan untuk kebakaran, dan untuk mengendalikan penyebaran asap dan api dengan mempengaruhi pergerakan udara, pencahayaan, pengendalian proses, transportasi manusia dan keluar .
  • Membangun antarmuka keamananEdit

    SH Couch F5GX non-kode alarm kebakaran tarik stasiun di bawah bel Couch 10 ".
    • Pemegang / pelindung pintu asap magnetik: solenoida dinding atau lantai yang terpasang atau elektromagnet yang dikontrol oleh sistem alarm kebakaran atau komponen deteksi yang secara magnetis menahan pegas pintu tertutup rapat dengan tutup rapat pada posisi terbuka. Dirancang untuk de-magnetisasi untuk memungkinkan penutupan pintu secara otomatis pada perintah dari kontrol kebakaran atau pada kegagalan sumber daya, elemen interkoneksi atau pengendali. Energi yang tersimpan dalam bentuk pegas atau gravitasi kemudian dapat menutup pintu untuk membatasi perjalanan asap dari satu tempat ke ruang lain dalam upaya mempertahankan atmosfir yang tahan lama di kedua sisi pintu selama evakuasi dan upaya pemadaman kebakaran di bangunan. Pemegang pintu api elektromagnetik dapat dihubungkan ke panel api, radio yang dikendalikan dipicu oleh gelombang radio dari pengontrol pusat yang terhubung ke panel api, atau akustik,
    • Duct dipasang deteksi asap: deteksi asap dipasang sedemikian rupa untuk sampel aliran udara melalui kerja saluran dan plenums lainnya khusus dibuat untuk pengangkutan udara lingkungan ke ruang dikondisikan. Interkoneksi ke sirkuit kontrol motor kipas dimaksudkan untuk menghentikan pergerakan udara, peredam dekat dan umumnya mencegah resirkulasi asap dan asap beracun yang dihasilkan oleh api ke ruang yang dapat dikenali.
    • Layanan lift darurat: aktivasi perangkat inisiasi otomatis yang terkait dengan operasi lift digunakan untuk memulai fungsi lift darurat, seperti penarikan kembali lift elevator yang terkait. Penarikan kembali akan menyebabkan lift taksi kembali ke permukaan tanah untuk digunakan oleh tim respon pemadam kebakaran dan untuk memastikan bahwa taksi tidak kembali ke lantai kejadian kebakaran. Tahap operasi meliputi recall primer (biasanya tingkat dasar), recall alternatif / sekunder (biasanya lantai yang berdekatan dengan permukaan tanah - digunakan saat inisiasi terjadi pada tingkat dasar), penerangan indikator "topi api" saat alarm terjadi. Di lift hoistway atau ruang kontrol yang terkait,
    • Rak alamat publik (PAR): rak alamat publik audio harus dihubungkan dengan sistem alarm kebakaran, dengan menambahkan modul relay kontrol sinyal ke unit catu daya rak, atau ke penguat utama yang mengemudikan rak ini. Tujuannya adalah untuk "membungkam" BGM (musik latar belakang) rak ini jika terjadi keadaan darurat jika terjadi kebakaran yang mengakibatkan alarm sebenarnya.